Precious Moments with Little Nico

To share my precious moments with Nico, as well as all happiness & fearness of new parents :-)

baby growth

Monday, July 13, 2009

Meet the Cars

Minggu lalu kita berjalan-jalan di Supermall,... dan Nico memang khusus minta mampir ke Periplus Bookstore
Sesampainya di sana, kebetulan ada 1 buku bagus tentang Disney Cars yang berjudul "Meet the Cars", yang dia pernah liat review-nya di Amazon. Bukunya dalam keadaan tersampul plastik.
Tapi sesuai perjanjian sebelum berangkat, kita tidak membeli buku hari itu... apalagi buku seharga ratusan ribu :)

Sesampainya di rumah, kita membicarakan Meet the Cars tersebut...

Nico: Iya, book Meet the Cars itu seperti yang di internet itu ya Daddy?
Mommy: Di internet mana ? Amazon ?
Nico: Yes, Mommy....

Daddy: Book-nya itu pake Bahasa Indonesia or in English ?
Nico: Ya in English Daddy,.... kalo in Bahasa ya titlenya "Bertemu Mobil-Mobil"! Gimana sih Daddy???

Mommy & Daddy: Speechless....

Tuesday, June 02, 2009

New website design - nicholaslee.net

Setelah 5 tahun lebih website nicholaslee.net menggunakan konsep photo collection dari Nico, dan dengan semakin besarnya Nico, yang membuat Daddy-nya dah jarang banget motret :) maka diputuskan untuk mengubah konsep website tadi menjadi konsep blog.
Tetap saja ada beberapa foto-foto daily activities atau foto-foto acara yang tetap bisa dilihat di PicasaWeb Album yang link-nya disediakan di sana.

Enjoy the website dan any comments are welcome!

Tuesday, February 17, 2009

Oh yes Daddy, I am so mean....

Ceritanya waktu pertama kali kita kenalkan Nico dengan Gelato, ice cream yang Daddy-nya aja nggak tau rasanya kayak apa :)

Sepulang dari mall, kita belikan dia satu cup Gelato, bahkan dia sendiri yang memilih rasanya, seperti biasa rasa favoritenya adalah vanilla, tambah strawberry dan terakhir, karena bingung disuruh milih 3 rasa, asal aja blueberry :)

Begitu satu sendok pertama, sudah terlihat bedanya dengan ice cream Sundae-nya McDonalds (kalo yang ini Daddy-nya sering, cuman 5000 perak :) )... matanya sudah terpejam-pejam, mungkin karena rasanya yang memang beda :)

Sampai di mobil, Daddy-nya dah nggak kuat untuk nyobain :)

Daddy: "Nico, sharing please... 1 spoon for Daddy...?"
Nico: "No, Daddy... you're driving!"

Mommy: "One spoon aja, Nico.... buat Daddy"
Nico: "No, Mommy..." sambil tidak berhenti menyendok ice creamnya

Daddy (karena sebel): "You are so mean, Nico...."
Nico: "Apa itu "mean" Daddy ? Yang spicy itu ?" (Biasanya kalau ada permen Mentos atau rasa mint, kita selalu bilang permen itu pedas, nggak enak buat dia..., jadi konotasi "mint"="pedas")

Daddy: "No, mean artinya nakal, nggak mau sharing..."
Nico: "Oooo.... yes, Daddy.... I am so mean..." sambil terus menyendok Gelato-nya....

Daddy & Mommy: Speechless.....


 

Wednesday, February 11, 2009

Akhirnya berkacamata....


Udah hampir sebulan ini Nico berkacamata....
Sejak pemeriksaan terakhir bulan Desember lalu, akhirnya kita memutuskan ke dokter kedua untuk 2nd opinionnya... dan akhirnya diputuskan dia harus berkacamata, dengan minus 2,5 di masing-masing matanya harus secepatnya menggunakan kacamata, sebelumnya syaraf-nya akan terbiasa dengan pandangan kabur tersebut...

Dari dokter, besok malamnya langsung ke mall, cari optik yang agak gedean, supaya koleksi frame untuk anak kecilnya banyak...
Tetep aja frame-frame anak kecil tersebut terlalu besar untuk face dia :)

Tiga hari kemudian, kacamata selesai.. dan kita sudah membujuk-bujuk dia kalau sampai menggunakan kacamata akan terlihat handsome, iming-iming hadiah buku dll....
Malam pertama, hanya tahan beberapa menit, pusing katanya... gatal di deket ujung hidungnya, dll....:)

Mulai besok-besoknya, kita harus bolak balik kembali ke optiknya, frame-nya dah sedikit bengkok gara2 cara melepas yang sembarangan :)

Yang setelah beberapa hari akhirnya tahulah dia kalau nonton televisi sekarang semuanya jadi jelas, tokoh-tokoh Friends di channel Star World yang biasanya dia selalu nanya: "Itu siapa Daddy, Phoebe or Rachel ?",.. sekarang dengan mudahnya.. "Itu Joey ya Daddy ? Itu Ross ya?" :)

Guru sekolah sudah kita berikan message sebelumnya untuk membantu mensupport Nico untuk selalu berkacamata... Awalnya, pertanyaan-pertanyaan dari sodara-sodara, tante, om dan lain-lain cukup membuat sedih... Kenapa kok sekecil ini harus menggunakan kacamata....

Tapi banyak juga comment yang very supportive di YM dari temen-temen :) Thanks!

Anyway, setelah berminggu-minggu, sekarang cara membuka kacamata sudah cukup mahir, tali untuk kalung frame sudah dilepas, dan akhirnya dia merasa cukup nyaman dengan berkacamata.... 

Mudah-mudahan matanya tidak semakin minus...

Thursday, December 11, 2008

Mata minus... sigh...

Sejak setengah tahun belakangan, setiap kali Nico nonton TV di kamar, dari jarak normal dia akan memicingkan mata beberapa kali....
Beberapa kali juga kita akan menegurnya, kenapa matanya seperti itu.... dan dia langsung merubah matanya menjadi normal lagi...

Mommy/Daddy : "Nggak keliatan TVnya?"
Nico: "Keliatan kok..."

Mommy/Daddy: "Kalo keliatan, kenapa kok two eyes-nya kayak gitu?"
Nico: "Okay, Nico promise nggak kayak gitu lagi two eyes-nya..." (sambil matanya tidak menoleh dari layar TV)

Mommy/Daddy: "Kalau masih seperti itu, kita ke dokter aja, periksa...."
Nico: "Nggak mau ke dokter, keliatan kok...."

Jawabannya akan berputar-putar seperti itu terus....
Dan dia akan tetap enjoy menikmati semua acara TV favoritenya....

Sampai akhirnya, kita iseng membawanya ke optik langganan dekat rumah, Mbak-nya mestinya ragu juga mau memeriksa pake komputernya....
Posisi duduknya saja masih harus dipangku, kepalanya harus ditekan ke sandaran komputernya karena masih terlalu kecil....
Itupun masih gerak-gerak,.. sampai akhirnya hasilnya diketahui..
Mbaknya bilang,... "kok tinggi ya bu ? minus 2 lho... Coba dibawa ke dokter...."

Lemas dah kaki kita....
Masih berharap alat komputernya nggak valid, dan mungkin gara2 kepala Nico bergerak-gerak terus... malam itu juga kita ke dokter mata yang kebetulan praktek di RS dekat rumah....

Sepanjang perjalanan, Niconya masih bercerita.. "Mommy, tadi di komputernya ada gambar hot air baloon-nya lho...!"

Setelah masuk ke ruangan dokter, langsung didudukkan di kursi....
Dihidupkan projectornya.... ternyata untuk anak-anak, bukan huruf-huruf kayak di optik, tetapi gambar-gambar binatang dalam bentuk siluet..

Dokter: "Coba gambar apa itu?"
Nico: "Elephant... (betul), butterfly... (betul)... (terdiam)"

Dokter: "Terus?"
Nico: "I don't know...."

Terus diganti gambarnya jadi lebih kecil....
Dokter: "Kalo ini?"
Nico: (terdiam lama) "I don't know..."

Dokter: "Wah, kok kayaknya beneran minus...."
Terus diperiksa pakai alat kecil ke arah matanya.....

"Iya, kayaknya kok minus 2-an..."
Lemas sekali lagi kaki kita.....

Kemudian Dokter memasangkan kacamata test di kepala Nico... begitu kacamata test dipakai...

Nico: "Lho, itu khan gambar fish?"

Semakin lemas-lah kita :(

Mommy: "Dok, apa gara-gara suka menggambar? Nggak usah menggambar lagi ya Dok?"

Dokter: "Kemungkinan besar genetically dari orang tua...., bukan gara-gara menggambar, jangan dilarang menggambarnya" :)

Dikasilah vitamin mata mulai hari itu, diminum seterusnya.... sampai dia dianggap cukup kooperatif untuk menggunakan kacamata....

Kita tau suatu saat dia akan berkacamata secara Daddy dan Mommynya berminus tinggi, but we never expect that he will wear it at this age....

Malam itu, Daddynya bertanya ke Tuhan: "WHY ?"
Malam itu juga jawaban dari Tuhan ada... kami masih tetap harus bersyukur... hanya gara-gara Nico menderita minus terus kita masih complain ke Tuhan... tidak fair sama sekali...
Dibandingkan dengan orang tua yang anaknya divonis menderita kanker dan kelainan fatal lainnya, we just have to THANK to Jesus that we knew this earlier....

Tapi, hanguslah cita-cita Daddy-nya supaya Nico bisa jadi atlet berprestasi.... sama lah dengan Daddynya dulu.... :)

Note tambahan:
Di ruangan dokter, begitu Nico turun dari kursi periksanya, dia langsung menghampiri Daddy-nya, mencolek tangan Daddy-nya, trus Daddy-nya jongkok.. dan Nico langsung memeluk Daddy-nya:
Nico: "I am sorry Daddy, don't be sad, okay?" (sambil mencium pipi Daddy-nya)....

Can't say more......


Monday, November 10, 2008

Choose the punishment

Udah lama nggak nulis blog ini, hampir 9 bulan...
Mestinya ada beberapa event yang pengen di share waktu itu, seperti pre-school graduation, dimana Nico dengan sukses (setelah 2 tahun tidak berhasil tampil di panggung) menjalani performancenya..., tapi selalu nggak sempat ditulis, sampai akhirnya bener2 kelewatan :)

Anyway, cerita ini mestinya juga sudah terjadi beberapa bulan yang lalu...
Ceritanya, hari Minggu itu kita sudah berencana untuk pergi ke train station untuk menjemput GrandMa-nya Nico dari Jember.
Pergi ke train station itu bagi Nico seperti pergi ke toko mainan ataupun pergi ke bookstore, seperti hadiah yang dia idam-idamkan...

Rencana cerita jadi berubah, ketika pagi hari sebelum berangkat ke train station, kita menemukan satu kenakalan Nico (kalo tidak salah menggambar di dinding...:) )... yang akhirnya berujung ke sebuah punishment: "Nggak usah ikut ke train station!"...
Sambil menangis meraung-raung meminta maaf dengan kata-kata "klise" :)
"Nico promise nggak gituin wallnya lagi"
"Nico mau ikut ke train station!"
"Nico nggak nakal lagi..."

Sampai akhirnya dia kecapekan menangis... dengan muka sembab, masuk ke kamar dan mulai menggambar (seperti biasa)....

Pagi itu, sebenarnya kita mencoba "tegar" dengan tetap menjalankan punishment itu....
Tapi setelah berunding dengan Mommy-nya, apa asyiknya ke train station tanpa Nico :) dan setelah dari train station langsung mau ke mall untuk makan siang di sana... lha kalo tanpa Nico, mau ngapain ke mall ? :)

Akhirnya kita memutuskan "menawar sendiri" punishment yang sudah kita tetapkan (nggak tau deh bener nggak keputusan ini, nggak sempat discuss sama temen yang baik ini :) ), berikut conversationnya:

Daddy: "Nico, tau salahnya apa?"
Nico (sambil tetap asyik menggambar): "Yes, Daddy... Nico drawing di wall"

Daddy: "Nico mau ikut ke train station?"
Nico (sambil mulai berhenti menggambar): "Yes!"

Daddy: "Tapi Nico tetap harus dapat punishment karena Nico sudah drawing di wall"
Nico: "Yes, Daddy!"

Daddy: "Sekarang Nico pilih sendiri punishmentnya, apa?"
Nico (terlihat bingung): "Ndak ikut ke train station?"

Daddy: "Tapi Nico pengen ikut ke train station?"
Nico: "Yes!"

Daddy: "Kalo gitu Nico pilih punishment yang lain..."
Nico: (bingung)

Daddy: "Okay, Nico pilih sekarang, Nico tetep nggak ikut ke train station, jemput Ama dan ke mall ATAU Nico ndak boleh drawing sama sekali hari ini?"
Nico (dengan mantap): "Nico ndak mau ikut ke train station"

Daddy (agak kaget): "Ndak mau ikut jemput Ama ? Ke mall, ke Gramedia?"
Nico (sambil mulai menggambar lagi): "Nggak mau, Nico mau drawing aja..."

Daddy & Mommy: Speechless......
Setelah Daddy-nya, Mommy-nya yang coba membujuk dia untuk memilih nggak boleh drawing, dan Niconya masih tetap mantap dengan pilihannya...

Wednesday, March 05, 2008

Helping Miss to catch Yosia

Hari ini, sewaktu Mommy-nya menjemput Nico di sekolah.... Miss-nya bercerita kejadian di kelas mereka...

Ceritanya, classmate si Nico, Yosia... berlari-lari terus di kelas... dan seperti biasa, kekacauan terjadi jika satu anak berlari-lari, Nico ikut berlari-lari di belakang Yosia...
Sampai akhirnya Miss-nya marah dan memanggil Yosia & Nico untuk kembali ke chair-nya....

Alhasil, Nico kembali ke chair-nya dengan muka merengut marah, dan duduk dengan keras sambil "menggerutu"...
Nico: "Miss, I am so angry with you!" (sambil mukanya tetap merengut marah)

Miss Hesti: "Why you are so angry with me ?"

Nico: "I run run because I want to help you to catch Yosia, why you stop me?" :)

Miss Hesti: (sambil geleng-geleng kepala dan tetap menyuruh Yosia kembali ke kursinya, dan ternyata Yosia tidak menghiraukan, sambil terus berlari-lari...)

"Okay Nico, now... help me to catch Yosia..!" :)